Korban Kekerasan Terima Beasiswa Sekolah dan Uang Banyak

Korban Kekerasan Terima Beasiswa Sekolah dan Uang Banyak


Bullying atau perundungan ibarat duri didalam iklim pendidikan di Indonesia. Hampir 1/2 berasal berasal dari siswa di Indonesia mengaku dulu mengalami perundungan. Hasil ini didapat berasal berasal dari Penilaian Siswa Internasional atau OECD Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 yang baru saja dirilis pada Selasa (3/12) lalu.Penilaian bertaraf internasional ini ditunaikan untuk sadar kapabilitas siswa secara komprehensif, sekaligus iklim pendidikan di tiap-tiap negara bagian OECD (Organisation of Economic Co-operation plus Development).

Sebanyak 41 persen siswa Indonesia dilaporkan dulu mengalami perundungan, setidaknya lebih dari satu kali didalam sebulan. Persentase angka perundungan siswa di Indonesia ini berada di atas angka biasanya negara OECD sebesar 23 persen.Pada tepat yang sama, 80 persen siswa Indonesia mengaku wajib mendukung anak-anak yang mengalami perundungan. Sementara sebanyak 17 persen siswa mengaku kesepian. Laporan terhitung mencatat, sebanyak 21 persen siswa Indonesia dulu bolos sekolah dan 52 persen dilaporkan mampir terlambat ke sekolah.

"Di banyak negara, bullying menjadi alasan siswa untuk bolos sekolah. Sedangkan siswa yang menghormati sekolah dan terima bantuan yang besar berasal berasal dari orang tua lebih kecil bisa saja untuk bolos sekolah," seterusnya bunyi keterangan formal OECD.Ilustrasi. Di banyak negara, bullying menjadi alasan siswa untuk bolos sekolah. (Pixabay/DEZALB) Selain itu, laporan terhitung menyoroti iklim pertemanan antar-siswa di Indonesia. Sebanyak 57 persen siswa di Indonesia mengaku saling beradu satu mirip lain, berada di atas angka biasanya negara OECD sebesar 50 persen. Sementara sebanyak 75 persen siswa mengaku mempunyai teman-teman sekolah yang koperatif.

Studi ini ditunaikan pada 6 ribu anak berusia 15 th. berasal berasal dari 79 negara OECD tiap-tiap tiga th. sekali. Kasus perundungan sesungguhnya banyak berlangsung pada anak-anak. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat, sebanyak 107 anak menjadi korban perundungan di sekolah pada 2018 lalu.Dampak yang ditimbulkan perundungan berlangsung pada lebih dari satu tingkat. Perundungan dapat turunkan stimulus seorang anak bersekolah, mencegah prestasi, tingkatkan agresivitas anak, sampai mengundang depresi. Jika tidak ditangani dengan baik, perundungan bakal berpengaruh pada era depan anak.

https://www.sitelinks.info/runimas.com/
Baca Juga
SHARE
Subscribe to get free updates

Related Posts

Post a Comment

Popular